Persatuan Adalah Kunci Bagi Pintu Kedaulatan dan Kemerdekaan Sebuah Bangsa - KERITPOST | Mengulas Informasi Secara Fakta dan Objektif

Breaking

Persatuan Adalah Kunci Bagi Pintu Kedaulatan dan Kemerdekaan Sebuah Bangsa

Penulis, Wader Wilson (Akvitis Pro Papua Merdeka).
  • "Sejarah telah menjadi guru yang baik bagi kita saat ini bahwa berbagai persatuan telah dimulai sejak 1961 (Neuw Guinea Raad), 1964 (OPM), 1971 (TPN-OPM),  1988 (Melanesia Barat), 1996 (penyatuan yang dilakukan Michael Karret), 2000 (PDP), 2004 (WPNA), 2008 (WPNCL), 2011 (NRFPB), 2012 (PNWP), dan ULMWP (2014). Apakah kita akan terus mengulang dan akan terus  mengulang hingga kita juga menuai umur tua? Ataukah kita akan bermodal penyatuan yang ada untuk berjuang menuju impian bangsa kita?"

Oleh Wader Wilson

Artikel,KERITING POST | Mereka (kolonial) tahu bahwa persatuan adalah kunci bagi pintu Kedaulatan dan kunci bagi pintu Kemerdekaan sebuah Bangsa. Untuk itulah berbagai cara dimaanfaatkan baik dari luar maupun dari dalam golongan kiri sendiri. Dengan maksud dan tujuan agar persatuan tetap terganggu dan berakhir  pada perpecahan. 


Realita yang kini dihadapi oleh golongan kiri adalah pengalaman masa lalu yg berulang kali dirasahkan, dihadapi, dialami dan bahkan hingga kini terulang kembali namun masih saja ada sifat-sifat, prinsip, dan bahkan watak yang ingin mengulangi pengalaman masa lalu yang gagal itu dengan berbagai dalil-dalil yang seakan berlogika dalam nuansa berfikir para golongan kiri. Berbagai alasan diungkapkan agar membenarkan pikiran yang tak disadari diri sendiri. Padahal telah nyata di depan mata kita  bahwa kita terkalahkan dan kita dibuat terhambat, sementara korban terus berjatuhan,  tenaga dan keringat terus terkuras hanya untuk satu hal yaitu "PERSATUAN." Mengapa kita tak pernah bersatu dalam konsep? Mengapa kita tak pernah bersatu dalam struktur? Sementara kita membutuhkan persatuan-persatuan itu!

  • "Sejarah telah menjadi guru yang baik bagi kita saat ini bahwa berbagai persatuan telah dimulai sejak 1961 (Neuw Guinea Raad), 1964 (OPM), 1971 (TPN-OPM),  1988 (Melanesia Barat), 1996 (penyatuan yang dilakukan Michael Karret), 2000 (PDP), 2004 (WPNA), 2008 (WPNCL), 2011 (NRFPB), 2012 (PNWP), dan ULMWP (2014). Apakah kita akan terus mengulang dan akan terus  mengulang hingga kita juga menuai umur tua? Ataukah kita akan bermodal penyatuan yang ada untuk berjuang menuju  impian bangsa kita?"

Saya berharap kita berfikir positif sehingga kita terhindar dari pemanfaatan pihak ke tiga dalam konspirasi kolonial demi menghalangi kita dalam merahi impian bangsa.

SALAM PERSATUAN

Penulis Adalah Aktivis Muda Organisasi Papua Merdeka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar